Sensasi adalah proses menerima energi rangsangan dari lingkungan luar. Rangasangan terdiri dari enegi fisik seperti cahaya, suara, dan panas. Rangsangan dideteksi oleh sel reseptor khusus pada organ indera yaitu, mata, hidung, telinga, kulit, dan lidah. Ketika sel reseptor mencatat adanya rangsangan, energi tersebut dikonversi menjadi impuls kimia listrik (proses transduksi) menghasilkan potensial aksi yang mengalirkan informasi mengenai rangsangan melalui sistem saraf ke otak. Ketika rangsangan ini sampai ke otak, informasi bergerak ke bagian yang berhubungan pada korteks serebrum (otak).
Persepsi adalah proses mengatur dan mengartikan informasi sensoris untuk memberikan makna. sel-sel reseptor pada mata kita mencatat benda berwarna perak di angkasa, tetapi sel ini tidak "melihat sebuah pesawat; sel reseptor di telinga bergetar dengan cara tertentu, tetapi sel-sel ini tidak 'mendengar" sebuah simfoni. menemukan pola-pola bermakna dari informasi sensoris, sensoris inilah yang disebut dengan persepsi. proses merasa dan memersepsi memberikan sudut pandang tiga dimensi kepada kita tentang matahari terbenam, sebuah konser musik rock, sentuhan kasih sayang, rasa manis, dan juga aroma bunga dan mentol.
Ada banyak faktor yang dapat
mempengaruhi persepsi diantaranya :
- Ketersediaan informasi sebelumnya
Ketiadaan
informasi ketika seseorang menerima stimulus yang baru bagi dirinya akan menyebabkan
kekacauan dalam mempersepsi. Oleh karena itu, dalam bidang pendidikan misalnya,
ada materi pelajaran yang harus terlebih dahulu disampaikan sebelum materi
tertentu. Seseorang yang datang di tengah-tengah diskusi, mungkin akan
menangkap hal yang tidak tepat, lebih karena ia tidak memiliki informasi yang
sama dengan peserta diskusi lainnya. Informasi juga dapat menjadi cues untuk mempersepsikan sesuatu.
2.
Kebutuhan
Seseorang akan cenderung
mempersepsikan sesuatu berdasarkan kebutuhannya saat itu. Contoh sederhana,
seseorang akan lebih peka mencium bau masakan ketika lapar daripada orang lain
yang baru saja makan.
3. Pengalaman
masa lalu
Sebagai hasil dari proses belajar,
pengalaman akan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan sesuatu.
Pengalaman yang menyakitkan ditipu oleh mantan pacar, akan mengarahkan
seseorang untuk mempersepsikan orang lain yang mendekatinya dengan kecurigaan
tertentu. Contoh lain yang lebih ekstrim, ada orang yang tidak bisa melihat
warna merah [dia melihatnya sebagai warna gelap, entah hitam atau abu-abu tua]
karena pernah menyaksikan pembunuhan. Di sisi lain, ketika seseorang memiliki
pengalaman yang baik dengan bos, dia akan cenderung mempersepsikan bosnya itu
sebagai orang baik, walaupun semua anak buahnya yang lain tidak senang dengan
si bos.
4.
Faktor
Ekspektansi
Faktor ini
adalah factor yang sangat dominan dari si penerima informasi sendiri.
Ekspektansi ini memberikan oleh faktor-faktor psikologis. Faktor psikologis ini
bahkan terkadang lebih menentukan kerangka berpikir atau perceptual set atau mental set tertentu yang menyiapkan seseorang untuk mempersepsi
dengan cara tertentu. Mental set ini dipengaruhi oleh beberapa hal.
Faktor psikologis lain yang juga
penting dalam persepsi adalah berturut-turut: emosi ,impresi dan konteks.
1.
Emosi
Emosi akan
mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu saat,
karena sebagian energi dan perhatiannya (menjadi figure) adalah emosinya tersebut. Seseorang yang
sedang tertekan karena baru bertengkar dengan pacar dan mengalami kemacetan,
mungkin akan mempersepsikan lelucon temannya sebagai penghinaan.
2. Impresi
Stimulus
yang salient / menonjol, akan lebih
dahulu mempengaruhi persepsi seseorang. Gambar yang besar, warna kontras, atau
suara yang kuat dengan pitch tertentu, akan lebih
menarik seseorang untuk memperhatikan dan menjadi fokus dari persepsinya.
Seseorang yang memperkenalkan diri dengan sopan dan berpenampilan menarik, akan
lebih mudah dipersepsikan secara positif, dan persepsi ini akan mempengaruhi
bagaimana ia dipandang selanjutnya
3. Konteks
Walaupun
faktor ini disebutkan terakhir, tapi tidak berarti kurang penting, malah mungkin
yang paling penting. Konteks bisa secara sosial, budaya atau lingkungan fisik.
Konteks memberikan ground yang sangat menentukan
bagaimana figure dipandang. Fokus
pada figure yang sama, tetapi
dalam ground yang berbeda, mungkin
akan memberikan makna yang berbeda.
Selain itu ada pula faktor lain,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
·
Faktor
Internal
Faktor internal yang mempengaruhi
persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, misalnya
sikap, kebiasaan, dan kemauan. Faktor internal yang mencakup beberapa hal
antara lain :
·
Fisiologis
Informasi masuk melalui alat indera,
selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha
untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk
mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap
lingkungan juga dapat berbeda.
·
Perhatian
Individu memerlukan sejumlah energi
yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan
fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda
sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan
mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
·
Minat
Persepsi terhadap suatu obyek
bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance
yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan
seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan
sebagai minat.
·
Kebutuhan
yang searah
Faktor ini dapat dilihat dari
bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat
memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
·
Pengalaman
dan ingatan
Pengalaman dapat dikatakan
tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat
kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
·
Suasana
hati
Keadaan emosi mempengaruhi perilaku
seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang
dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
·
Faktor
Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi
persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat
didalamnya. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar
individu yang meliputi stimulus itu sendiri, baik sosial maupun fisik.
Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia
sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya.
Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :
·
Ukuran
dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin
besarnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini
akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu
obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
·
Warna
dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih
mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
·
Keunikan
dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang
dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan
banyak menarik perhatian.
·
Intensitas
dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila
lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat.
Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi
persepsi.
·
Motion
atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang
memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
Proses Sensasi Menjadi Persepsi
(Plotnik,2005)
1) Stimulus
yang berupa cahaya, suara,suhu
2) Transductive
-> sinyal listrik -> implus syaraf. alah proses dimana panca indera
merubah energy fisik ke sinyal-sinyal listrik yang kemudian menjadi implus
syaraf dan diteruskan ke otak untuk diproses.
3) Brain
: Primary Areas -> ialah implus syaraf yang menjadi sensasi
4) Brain
: Association Areas -> ialah sensasi yang diubah menjadi image yang bermakna
(persepsi)
5) Personalized
perception ialah pengalaman, lingkungan, emosi, ingatan-ingatan personal akan
menambah persepsi kita.
Oleh
karena itu persepsi bisa tidak mencerminkan stimulus aslinya. Persepsi dapat
bias, berubah, atau terdistorsi.
Proses merubah sensasi menjadi
persepsi dipengaruhi oleh keadaan diri kita (apakah diri kita dalam
keadaan sadar, khawatir, emosional, mengantuk, termotivasi
atau dipengaruhi oleh obat-obatan ilegal)
Daftar pustaka :
- · https://maharanidhea21.wordpress.com/2014/09/09/makalah-psikologi-sensasi-dan-persepsi/
- · http://ocw.upj.ac.id/files/Slide-PSI-103-Psikologi-Umum-II-Sensasi-dan-Persepsi.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar